Kamis, 14 November 2019
Biografi Soekarno
Biografi Soekarno (INFOGRAFIS) – Pada peluang kali ini, anda akan membicarakan biografi figur paling dominan di Indonesia yakni biografi Soekarno. Sampai ketika ini bapak proklamator Indonesia ini menjadi di antara tokoh yang sangat dikagumi di Indonesia. Beliau adalah pesohor di Indonesia dengan isi pidato yang menginspirasi dan menghanguskan semangat anak – anak muda di masanya.
Bahkan sampai ketika ini isi pidato bung karno masih saja digemari dan dijadikan pembakar motivasi generasi penerus setelahnya. Sebagai presiden, Soekarno paling disegani oleh semua pemimpin negara di dunia pada masa-masa itu. Soekarno dicetuskan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama pribumi Koesno Sosrodihardjo. Beliau adalah anak yang berprestasi semenjak kecil bahkan Soekarno dapat menguasai begitu tidak sedikit bahasa sampai-sampai dikenal dengan kecerdasannya di mata dunia. Berikut biodata soekarno guna Anda.
Biografi Soekarno
Nama menyeluruh : Ir. Soekarno
Nama panggilan : Bung Karno
Nama kecil : Kusno
Tempat, tanggal bermunculan : Blitar, 6 Juni 1901
Agama : Islam
Nama Isteri :
Fatmawati
Hartini
Ratna Sari Dewi
Nama Anak :
Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati)
Taufan, Bayu (dari Hartini)
Kartika (dari Ratna Sari Dewi)
Pendidikan :
HIS di Surabaya
Hoogere Burger School (HBS)
Technische Hoogeschool (THS) di Bandung
Meninggal : 21 Juni 1970
Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur
Bung Karno ialah nama populer dari Soekarno. Lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ketika Soekarno kecil, ia tidak tinggal bareng dengan orang tuanya yang sedang di Blitar. Ia tinggal bareng dengan kakeknya yang mempunyai nama Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno bahkan sempat mengenyam sekolah disana meski tidak hingga selesai, sebab harus ikut bareng dengan orang tuanya yang pada waktu tersebut pindah ke Mojokerto. Di Mojokerto, Soekarno lantas disekolahkan di Eerste Inlandse School dimana ayahnya pun bekerja disitu sebagai guru. Akan tetapi lantas ia dialihkan pada tahun 1911 ke ELS yang setingkat sekolah dasar guna dipersiapkan masuk di HBS yang terdapat di Surabaya. Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno lantas tinggal di lokasi tinggal Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang adalah sahabat dari ayah Soekarno. Darisanalah Soekarno kenal dengan dunia perjuangan yang membuatnya menjadi pejuang sejati.
Biografi Soekarno : Momen Bersejarah 17 Agustus 1945
Presiden Soekarno ketika proklamasi kebebasan RI. Sumber: Republika
Presiden Soekarno ketika proklamasi kebebasan RI. Sumber: Republika
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kebebasan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal ini pun diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia yang pun membuat Soekarno diusung menjadi presiden kesatu Indonesia. Dalam biografi Soekarno, ia sukses membentuk pancasila dengan timnya sebagai dasar negara Indonesia.
Dengan proklamasi kebebasan ini pun membuat kawannya Mohammad Hatta dinobatkan sebagai wakil presiden kesatu Indonesia menemani Soekarno. Diluar sosoknya sebagai Bapak Bangsa Indonesia, tidak tidak sedikit orang yang tahu andai Soekarno pernah menikah sejumlah sembilan kali. Kharisma yang luar biasa dipunyai oleh Soekarno melewati penuturan orang – rang yang dekat dengannya menciptakan wanita cantik terkesima dan lantas dijadikan istri Soekarno. Beliau tertarik dengan wanita simpel dan sopan. Salah satu istrinya Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno tentang wanita yang berpenampilan seksi. Beliau membalas bahwa perempuan yang penampilannya sopan dan simpel lebih unik dan lebih ia sukai. Berdasarkan keterangan dari Soekarno keelokan seorang perempuan terlihat dari keaslian, tutur bahasanya, sikapnya dan kesederhanaan yang terpancar dari dalam dirinya.
Itulah biografi Soekarno yang bisa menjadi teladan atas perjuangan semenjak kecil hingga menjadi bapak presiden kesatu Indonesia yang dikenal dunia. Semoga biografi Soekarno ini dapat berfungsi dan membuatmu kian mengagumi sosok bapak presiden kesatu anda ya. Ikuti terus tulisan biodata lainnya melulu di AkuPaham.
Bertahun-tahun dijajah oleh semua penjajah, pada kesudahannya Indonesia pun dapat mengumandangkan kemerdekaan. Kemerdekaan Indonesia yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus puluhan tahun silam pasti tidak akan dapat dilepaskan dari jasa semua pahlawan yang sudah gugur dalam memperjuangkan kebebasan Indonesia ini. Salah satu pahlawan pemberani yang namanya tidak bakal pernah dapat dilepaskan dari segi kemerdekaan negeri ini ialah Ir Soekarno. Proklamator sekaligus Presiden Indonesia yang kesatu ini memang menyerahkan begitu tidak sedikit pengaruh sampai akhirnya Indonesia dapat merdeka. Sebagai bangsa yang menghargai pahlawannya, terdapat baiknya kita dapat mengetahui biografi Soekarno, Sang Proklamator.
Masa kecil Ir Soekarno
Soekarno Kecil
Soekarno Kecil
Biografi Soekarno pasti harus dimulai dari masa kecilnya lebih dulu sampai-sampai Anda dapat mengenal lebih dalam. Terlahir di Blitar tanggal 6 Juni 1901 dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Masa kecil Presiden Soekarno bareng kedua orang tuanya di Blitar tidak dikuras dalam masa-masa lama. Ayahnya ialah Raden Soekemi Sosrodihardjo yang adalah seorang guru di Jawa, tepatnya di Surabaya. Sedangkan Ibunya ialah Ida Ayu Nyoman Rai yang asalnya dari Buleleng, Bali. Selanjutnya Beliau bermukim dengan kakeknya yang mempunyai nama Raden Hardjoko yang terdapat di Tulung Agung, Jawa Timur. Beliau sempat bersekolah di sana walau tidak sampai selesai lantaran pulang ikut orang tuanya ke Mojokerto.
Pendidikan Ir Soekarno
Soekarno Muda 1922
Soekarno Muda 1922
Mengenal biografi Soekarno, pasti tak lengkap andai tak tahu mengenai riwayat pendidikannya. Saat di Mojokerto, ayah Ir Soekarno nmenyekolahkan Soekarno kecil di lokasi sang ayah menjadi guru. Tetapi di tahun 1911 ayahnya mengalihkan Soekarno ke sekolah ELS atau Europeesche Lagere School yang bertujuan supaya nantinya Soekarno dapat mudah masuk ke HBS atau Hogere Burger School yang terdapat di Surabaya. Tamat sekolah di Hogere Burger School di tahun 1915, Soekarno selanjutnya tinggal bareng Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau kini tidak sedikit yang lebih mengenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto dimana beliau ini ialah teman dari ayah Soekarno yang pun dikenal pendiri Serikat Islam.
Biografi Soekarno tentang edukasi masih berlanjut dimana ketika di lokasi tinggal Cokroaminoto, Soekarno yang masih muda juga mulai belajar dalam dunia politik. Soekarno muda pun belajar guna pidato dengan teknik melakukannya sendiri di kamarnya di depan cermin. Di sekolahnya, Hogere Burger School, Soekarno juga memperoleh tidak sedikit sekali ilmu bersangkutan tidak sedikit hal. Setelah menuntaskan pendidikan di Hogere Burger School di tahun 1921, lantas Soekarno pindah ke Bandung kemudian tinggal bareng Haji Sanusi yang lantas melanjutkan sekolah ke THS atau Technische Hooge School di jurusan kiat sipil dimana ketika ini telah menjadi ITB kemudian kemudian dapat lulus di tanggal 25 Mei 1926 sampai-sampai mendapatkan gelar Insinyur atau Ir.
Biografi Soekarno di masa pergerakan nasional
Biografi Soekarno menginjak masa pergerakan nasional dimana di tahun 1926 Soekarno muda menegakkan Algemene Studie Club yang terdapat di Bandung. Ternyata organisasi ini jadi mula mula mendirikannya Partai Nasional Indonesia dimana didirikan di tahun 1927. Selanjutnya kegiatan Soekarno di Partai Nasional Indonesia juga menyebabkannya diciduk oleh Belanja pada Desember 1929 lalu menimbulkan pledoi fenomenal saat tersebut yaitu Indonesia Menggugat. Beliau kemudian dilepaskan saat 31 Desember 1931.
Selanjutnya Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia atau Partindo pada Juli 1932 dimana partai ini ialah pecahan Partai Nasional Indonesia. Karena aktivitasnya ini, Soekarno juga kembali diciduk pada Agustus 1933 lalu dipisahkan ke Flores. Pada situasi ini, Soekarno pun nyaris dilupakan semua tokoh nasional sebab lokasinya yang jauh dan terasing. Meski begitu, motivasi Soekarno juga tidak pernah runtuh walau dalam pembuangan yang dapat tersirat dari masing-masing surat ke Ahmad Hassan yang adalah Guru Persatuan Islam. Biografi Soekarno masih berlanjut dalam masa pembuangan yang dialihkan ke Provinsi Bengkulu di tahun 1938. Soekarno pun dapat bebas di masa penjajahan Jepang di tahun 1942.
Biografi Soekarno di masa penjajahan Jepang
Soekarno pada Jaman Penjajahan Jepang
Soekarno pada Jaman Penjajahan Jepang
Ketika mula masa penjajahan Indonesia oleh Jepang selama tahun 1942 hingga 1945, pemerintah Kepang masih belum menyimak tokoh dari pergerakan Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari Gerakan 3A yang tokohnya ialah Shimizu dan Mr. Syamsuddin dimana mereka berdua tidak cukup populer. Tapi pada kesudahannya pada masa pemerintahan Jepang, figur Indonesia ini lantas mulai diacuhkan lalu dimanfaatkan pun mulai dari Soekarno, Moh Hatta dan masih tidak sedikit lagi beserta organisasinya, sampai-sampai diusahakan dapat menarik perhatian dari warga Indonesia.
Masih berlanjut biografi Soekarno ketika masa penjajahan Jepang dimana dilafalkan ragam organisasi mulai dari Jawa Hokokai, BPUPKI, Pusat Tenaga Rakyat (Putera) sampai PPKI dengan figur mulai dari Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, sampai K.H Mas Mansyur dan figur yang lainnya yang aktif dalam kegiatan pergerakan nasional. Akhirnya, semua tokoh nasional ini lantas bekerja sama bareng pemerintah Jepang dalam mencapai kebebasan Indonesia. Meski begitu, tetap terdapat yang mengerjakan gerakan bawah tanah yakni Amir Sjarifuddin dan Sutan Syahrir, menilik mereka memandang andai Jepang adalah fasis berbahaya.
Soekarno salah satu para pemimpin dunia
Soekarno bareng John F. Kennedy saat berangjangsana ke Amerika Serikat
Soekarno bareng John F. Kennedy saat berangjangsana ke Amerika Serikat
Di tahun 1943, Hideko Tojo yang adalah Perdana Menteri Jepang mengundang semua tokoh Indonesia yaitu Soekarno, Moh Hatta sampai Ki Bagoes Hadikoesoemo mengarah ke Jepang dan langsung diterima oleh Kaisar Hirohito. Bintang kekaisaran yakni Ratna Suci pun diserahkan kepada ketiga tokoh itu oleh Kaisar Hirohito. Penganugerahan ini juga menjadikan pemerintahan pendudukan Jepang kaget lantaran sebab adanya penganugerahan bintang tersebut maka ketiga figur dari Indonesia itu sudah dirasakan sebagai family dari Kaisar Jepang itu.
Namun ketika Agustus 1945 beliau pulang diundang Marsekal Terauchi yang adalah pimpinan Angkatan Darat di distrik Asia Tenggara di wilayah Vietnam dimana menyatakan andai proklamasi Indonesia ialah urusan dari rakyat Indonesia. Tetapi sebab banyaknya Soekarno bersangkutan dengan pemerintahan Jepang dan badan organisasi Jepang menjadikan Soekarno pun malah dituduh Belanda telah bekerja sama dengan pihak Jepang contohnya dalam permasalahan romusha.
Biografi Soekarno di masa perang revolusi
Menjelang persiapan Proklamasi kebebasan RI, Soekarno juga mulai mempersiapkan segalanya bareng para figur nasional. Setelah telah BPUPKI selesai, terbentuklah Panitia Kecil yang beranggotakan 8 orang sah dan Panitia Kecil yang beranggorakan sembilan orang dimana dinamakan Panitia Sembilan dan menghasilakan piagam yang dikenal dengan Piagam Jakarta dan pun PPKI. Soekarno dan Moh Hatta pun menegakkan Negara Indonesia yang berdasar Pancasila beserta UUD 1945.
Menjelang pembacaan teks proklamasi, Presiden Soekarno menyatakan andai meski sejumlah tokoh berkolaborasi dengan pihak Jepang, tetapi sebetulnya rakyat Indonesia tetap mengandalkan kekuatannya sendiri dalam mengusahakan kemerdekaan. Dalam biografi Soekarno, dilafalkan jika beliau amat aktif dalam usaha persiapan kebebasan misalnya dengan merumuskan Pancasila, UUD 1945 sampai dasar pemerintahan Indonesia sampai perumusan naskah proklamasi kebebasan juga. Beliau sempat juga dirayu untuk dapat menyingkir ke Rengasdengklok sampai-sampai ada peristiwa Rengasdengklok yang selalu dilafalkan dalam sejarah bangsa Indonesia.
Setelah pertemuannya dengan Marsekal Terauchi di Vietnam, maka terjadilah peristiwa Rengasdengklok di tanggal 16 Agustus 1945 dimana Soekarno dan Moh Hatta yang dirayu pemuda menyingkir ke asrama pasukan PETA di Rengasdengklok. Tokoh pemuda pembujuk Soekarno dan Moh Hatta diantaranya ialah Soekarni, Wikana, Singgih sampai Chairul Saleh. Pemuda ini menuntut Soekarno dan Moh Hatta untuk dapat segera memproklamasikan kebebasan RI lantaran Indonesia sedang terjadi kevakuman kekuasaan.
Kevakuman dominasi ini sebenarnya terjadi lantaran Jepang sudah menyatakan menyerah dan pasukan sekutu juga belum tiba. Meski begitu Soekarno dan Moh Hatta tetap menampik karenalasannya ialah masih menantikan kejelasan dari penyerahan Jepang ini. Alasan beda ini ialah karena Soekarno sedang menantikan tanggal tepat yakni 17 Agustus 1945 dimana saat tersebut sedang bertepatan bulan Ramadhan dimana dipercayai sebagai bulan turun wahyu guna kaum muslim yakni Al-Qur’an sampai-sampai proklamasi juga tetap dilaksanakan di tanggal 17 Agustus 1945.
Selanjutnya di tanggal 18 Agustus 1945, PPKI lantas mengusung Presiden dan Wakil Presiden RI yang kesatu yakni Soekarno dan Moh Hatta. Pengangkatan ini lantas dikukuhkan di tanggal 29 Agustus 1945 oleh KNIP. Baru sebentar jadi Presiden, Soekarno di tanggal 19 September 1945 sudah dapat menyelesaikan masalah tanpa adanya pertumpahan darah yang terdapat di Lapangan Ikada dimana terdapat 200 ribu lebih rakyat Jakarta yang berencana ribut dengan pasukan Jepang dengan senjata yang masih lengkap.
Ketika sekutu datang dengan pimpinan ketika itu ialah Letjen. Sir Phillip Christison, mereka juga akhirnya mengakui dengan de facto kedaulatan Indonesia sesudah adanya pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden pun berjuang keras untuk dapat menyelesaikan krisis yang saat tersebut terjadi di Surabaya. Tetapi sebab adanya provokasi dari pasukan Belanda dan membonceng sekutu di bawah Inggris, pada kesudahannya peristiwa 10 November 1945 tetap meledak yang kesudahannya menggugurkan pahlawan Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.
Provokasi yang terus terjadi di Jakarta masa tersebut membuat situasi pemerintahan ingin sulit. Karena tersebut Presiden Soekarno pun menyimpulkan memindah Ibukota yang tadinya di Jakarta lantas pindah ke Yogyakarta yang dibuntuti oleh Wakil Presiden beserta pejabat tinggi lain. Kedudukan Presiden Soekarno berdasar UUD 1945 ketika itu ialah selaku kepala pemerintahan namun pun kepala negara. Namun sekitar adanya revolusi ketika itu, sistem pemerintahannya pulang menjadi semi presidensiil dimana Presiden Soekarno ialah kepala negara kemudian Sutan Syahrir menjadi Perdana menteri yaitu kepala pemerintahannya. Hal ini ialah jalan supaya Indonesia menjadi negara yang lebih demokratis.
Namun butuh diketahui pun karena walau sistem pemerintahannya berubah, saat revolusi kemerdekaan status dari Presiden Soekarno sendiri tetap yang sangat penting, terutama saat menghadapi peristiwa Madiun di tahun 1948 dan Agresi Militer Belanda II saat tersebut yang menjadikan Presiden dan Wakil Presiden beserta pejabat tinggi disangga oleh Belanda. Meski saat tersebut sudah disusun Pemerintahan Darurat RI yang ketuanya ialah Sjarifuddin Prawiranegara, tetapi kenyatan yang terdapat dunia internasional tetap mengakui andai Soekarno dan Moh Hatta ialah pemimpin bahwasannya di Indonesia sampai-sampai dari kebijakannya saja yang dapat menyelesaikan sengketa yang terdapat antara Indonesia dan Belanda.
Biografi Soekarno di masa kemerdekaan
Presiden Soekarno ketika proklamasi kebebasan RI. Sumber: Republika
Presiden Soekarno ketika proklamasi kebebasan RI. Sumber: Republika
Setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, Presiden Soekarno pun diusung sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat sdengan Mohamad Hatta sebagai Perdana menterinya. Lalu jabatan Presiden RI diserahkan kepada Mr Assaat dimana dikenal sebagai RI Jawa-Yogya ketika itu. Meski begitu, sebab tuntutan Indonesia menjadi yang hendak Indonesia berubah menjadi negara kesatuan, maka 17 Agustus 1950 RIS diolah kembali menjadi RI dan Soekarno berubah menjadi Presiden RI. Saat tersebut Indonesia sedang merasakan jatuh bangun kabinet dimana Presiden Soekarno tidak cukup percaya pada sistem multipartai dan menyinggung sebagai penyakit kepartaian.
Di samping itu, Presiden Soekarno pun memberikan tidak sedikit gagasan di dunia internasional sebab keprihatinan pada nasib bangsa di Asia-Afrika yang tidak sedikit belum merdeka dan belum mempunyai hak menilai nasib sendiri. Hal ini pun yang menjadikan Presiden Soekarno memungut inisiatif menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di tahun 1955 saat tersebut di Bandung. Di Konferensi tersebut, semua pimpinan negara ini lantas membocarakan sekian banyak macam permasalahan mulai dari ketimpangan, kekhawatiran kemunculan perang nuklir, ketidakadilan badan-badan internasional dalam hal solusi konflik dan tidak sedikit lagi menjadi urusan yang dirundingkan di sana.
Bersama dengan Presiden Gamal Abdel Nasser (Mesir), Josip Broz Tito (Yugoslavia), U Nu (Birma), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan) dan Jawaharlal Nehru (India), Presiden Soekarno menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika dan membuahkan Gerakan Non Blok. Atas jasanya ini, tidak sedikit negara di area Asia dan Afrika yang dapat mendapatkan kemerdekaan. Meski begitu tak sedikit pun yang merasakan konflik panjang lantaran ketidakadilan. Atas jasa besarnya berikut tak heran bila tidak sedikit penduduk di area Asia dan Afrika yang mengenal Soekarno. Untuk dapat menjalankan politik bebas aktif dunia internasional, maka Presiden Soekarno juga berangjangsana ke sejumlah negara dan bertemu semua pimpinan negara lain laksana John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Nikita Khruschev (Uni Soviet), Mao Tse Tung (RRC) sampai Fidel Castro (Kuba).
Masa jatuhnya sang Presiden
Soekarno Lengser dari Istana Kepresidenan
Soekarno Lengser dari Istana Kepresidenan
Meski tidak sedikit sekali jasa dari Presiden Soekarno, tetapi beliau pun mengalami masa jatuh dimana dibuka sejak beliau berpisah dengan Wakil Presiden Moh Hatta di tahun 1956 sebab pengunduran diri Moh Hatta dari bidang politik Indonesia. Belum lagi dengan banyaknya penentangan dari separatis dan terjadi di distrik Indonesia. Puncak penentangan ini juga terjadi dengan adanya G 30 S PKI dimana menjadikan Presiden Soekarno tidak dapat memenuhi impiannya guna menjadikan bangsa Indonesia sejahtera serta makmur.
Setelah tersebut Soekarno merasakan pengucilan yang dilaksanakan oleh Presiden pengganti yakni Soeharto. Soekarno yang telah tua juga kerap sakit dan kesudahannya wafat di tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta tepatnya di Wisma Yaso. Jenazah beliau dikuburkan di Blitar dan sampai ketika ini menjadi ikon Blitar. Tiap tahun, jutaan wisatawan sering dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, lagipula saat terdapat haul Bung Karno.
Penghargaan yang didapatkan Soekarno
Penghargaan Presiden Soekarno pada 24 Mei 2956 di New York, Amerika Serikat.
Penghargaan Presiden Soekarno pada 24 Mei 2956 di New York, Amerika Serikat.
Semasa hidup, Soekarno memperoleh tidak sedikit penghargaan mulai dari gelar Doktor Honoris Causa yang didapat dari 26 universitas dari dalam dan luar negeri. Beliau pun mendapatkan penghargaan berupa bintang ruang belajar satu yaitu The Order of the Supreme Companions yang diserahkan Thabo Mbeki yaitu Presiden Afrika Selatan sebab mampu mengembangkan solidaritas secara internasional demi dapat melawan format penindasan dari negara maju. Itulah sekelumit biografi Soekarno, sang Proklamator kehormatan hati Indonesia yang dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk semua rakyat Indonesia atas kegigihan, motivasi dan kecerdasannya demi membina negara.