Kamis, 14 November 2019




Biografi Soekarno
Biografi Soekarno (INFOGRAFIS) – Pada peluang  kali ini, anda  akan membicarakan  biografi figur  paling dominan  di Indonesia yakni  biografi Soekarno. Sampai ketika  ini bapak proklamator Indonesia ini menjadi di antara  tokoh yang sangat  dikagumi di Indonesia. Beliau adalah pesohor di Indonesia dengan isi pidato yang menginspirasi dan menghanguskan  semangat anak – anak muda di masanya.

Bahkan sampai ketika  ini isi pidato bung karno masih saja digemari  dan dijadikan pembakar motivasi  generasi penerus setelahnya. Sebagai presiden, Soekarno paling  disegani oleh semua  pemimpin negara di dunia pada masa-masa  itu. Soekarno dicetuskan  di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901 dengan nama pribumi  Koesno Sosrodihardjo. Beliau adalah anak yang berprestasi semenjak  kecil bahkan Soekarno dapat  menguasai begitu tidak sedikit  bahasa sampai-sampai  dikenal dengan kecerdasannya di mata dunia. Berikut biodata soekarno guna  Anda.

Biografi Soekarno
Nama menyeluruh  : Ir. Soekarno
Nama panggilan : Bung Karno
Nama kecil : Kusno
Tempat, tanggal bermunculan  : Blitar, 6 Juni 1901
Agama : Islam
Nama Isteri :
Fatmawati
Hartini
Ratna Sari Dewi
Nama Anak :
Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati)
Taufan, Bayu (dari Hartini)
Kartika (dari Ratna Sari Dewi)
Pendidikan :
HIS di Surabaya
Hoogere Burger School (HBS)
Technische Hoogeschool (THS) di Bandung
Meninggal : 21 Juni 1970
Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur
Bung Karno ialah  nama populer dari Soekarno. Lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ketika Soekarno kecil, ia tidak tinggal bareng  dengan orang tuanya yang sedang di  Blitar. Ia tinggal bareng  dengan kakeknya yang mempunyai  nama  Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno bahkan sempat mengenyam sekolah disana meski  tidak hingga  selesai, sebab  harus ikut bareng  dengan orang tuanya yang pada waktu tersebut  pindah ke Mojokerto. Di Mojokerto, Soekarno lantas  disekolahkan di Eerste Inlandse School dimana ayahnya pun  bekerja disitu sebagai guru. Akan tetapi lantas  ia dialihkan  pada tahun 1911 ke ELS yang setingkat sekolah dasar guna  dipersiapkan masuk di HBS yang terdapat  di Surabaya. Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno lantas  tinggal di lokasi  tinggal  Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang adalah sahabat dari ayah Soekarno. Darisanalah Soekarno kenal dengan dunia perjuangan yang membuatnya menjadi pejuang sejati.

Biografi Soekarno : Momen Bersejarah 17 Agustus 1945
Presiden Soekarno ketika  proklamasi kebebasan  RI. Sumber: Republika
Presiden Soekarno ketika  proklamasi kebebasan  RI. Sumber: Republika
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kebebasan  Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal ini pun  diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia yang pun  membuat Soekarno diusung  menjadi presiden kesatu  Indonesia. Dalam biografi Soekarno, ia sukses  membentuk pancasila dengan timnya sebagai dasar negara Indonesia.

Dengan proklamasi kebebasan  ini pun  membuat kawannya Mohammad Hatta dinobatkan sebagai wakil presiden kesatu  Indonesia menemani  Soekarno. Diluar sosoknya sebagai Bapak Bangsa Indonesia, tidak tidak sedikit  orang yang tahu andai  Soekarno pernah menikah sejumlah  sembilan kali. Kharisma yang luar biasa dipunyai  oleh Soekarno melewati  penuturan orang – rang yang dekat dengannya menciptakan  wanita cantik terkesima dan lantas  dijadikan istri Soekarno. Beliau tertarik dengan wanita simpel  dan sopan. Salah satu istrinya Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno tentang  wanita yang berpenampilan seksi. Beliau membalas  bahwa perempuan  yang penampilannya sopan dan simpel  lebih unik  dan lebih ia sukai. Berdasarkan keterangan dari  Soekarno keelokan  seorang perempuan  terlihat dari keaslian, tutur bahasanya, sikapnya dan kesederhanaan yang terpancar dari dalam dirinya.



Itulah biografi Soekarno yang bisa  menjadi teladan atas perjuangan semenjak  kecil hingga  menjadi bapak presiden kesatu  Indonesia yang dikenal dunia. Semoga biografi Soekarno ini dapat berfungsi  dan membuatmu kian  mengagumi sosok bapak presiden kesatu  anda  ya. Ikuti terus tulisan  biodata lainnya melulu  di AkuPaham.

Bertahun-tahun dijajah oleh semua  penjajah, pada kesudahannya  Indonesia pun dapat  mengumandangkan kemerdekaan. Kemerdekaan Indonesia yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus puluhan tahun silam pasti  tidak akan dapat  dilepaskan dari jasa semua  pahlawan yang sudah  gugur dalam memperjuangkan kebebasan  Indonesia ini. Salah satu pahlawan pemberani yang namanya tidak bakal  pernah dapat  dilepaskan dari segi  kemerdekaan negeri ini ialah  Ir Soekarno. Proklamator sekaligus Presiden Indonesia yang kesatu  ini memang menyerahkan  begitu tidak sedikit  pengaruh sampai  akhirnya Indonesia dapat  merdeka. Sebagai bangsa yang menghargai pahlawannya, terdapat  baiknya kita dapat  mengetahui biografi Soekarno, Sang Proklamator.

Masa kecil Ir Soekarno
Soekarno Kecil
Soekarno Kecil
Biografi Soekarno pasti  harus dimulai  dari masa kecilnya lebih dulu sampai-sampai  Anda dapat  mengenal lebih dalam. Terlahir di Blitar tanggal 6 Juni 1901 dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Masa kecil Presiden Soekarno bareng  kedua orang tuanya di Blitar tidak dikuras  dalam masa-masa  lama. Ayahnya ialah  Raden Soekemi Sosrodihardjo yang adalah seorang guru di Jawa, tepatnya di Surabaya. Sedangkan Ibunya ialah  Ida Ayu Nyoman Rai yang asalnya dari Buleleng, Bali. Selanjutnya Beliau bermukim  dengan kakeknya yang mempunyai  nama  Raden Hardjoko yang terdapat  di Tulung Agung, Jawa Timur. Beliau sempat bersekolah di sana walau  tidak sampai  selesai lantaran pulang  ikut orang tuanya ke Mojokerto.

Pendidikan Ir Soekarno
Soekarno Muda 1922
Soekarno Muda 1922
Mengenal biografi Soekarno, pasti  tak lengkap andai  tak tahu mengenai  riwayat pendidikannya. Saat di Mojokerto, ayah Ir Soekarno nmenyekolahkan Soekarno kecil di lokasi  sang ayah menjadi guru. Tetapi di tahun 1911 ayahnya mengalihkan  Soekarno ke sekolah ELS atau Europeesche Lagere School yang bertujuan supaya  nantinya Soekarno dapat  mudah masuk ke HBS atau Hogere Burger School yang terdapat  di Surabaya. Tamat sekolah di Hogere Burger School di tahun 1915, Soekarno selanjutnya tinggal bareng  Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau kini tidak sedikit  yang lebih mengenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto dimana beliau ini ialah  teman dari ayah Soekarno yang pun  dikenal pendiri Serikat Islam.

Biografi Soekarno tentang edukasi  masih berlanjut dimana ketika  di lokasi  tinggal  Cokroaminoto, Soekarno yang masih muda juga  mulai belajar dalam dunia politik. Soekarno muda pun  belajar guna  pidato dengan teknik  melakukannya sendiri di kamarnya di depan cermin. Di sekolahnya, Hogere Burger School, Soekarno juga  memperoleh tidak sedikit  sekali ilmu bersangkutan  tidak sedikit  hal. Setelah menuntaskan  pendidikan di Hogere Burger School di tahun 1921, lantas  Soekarno pindah ke Bandung kemudian  tinggal bareng  Haji Sanusi yang lantas  melanjutkan sekolah ke THS atau Technische Hooge School di jurusan kiat  sipil dimana ketika  ini telah  menjadi ITB kemudian  kemudian dapat  lulus di tanggal 25 Mei 1926 sampai-sampai  mendapatkan gelar Insinyur atau Ir.

Biografi Soekarno di masa pergerakan nasional
Biografi Soekarno menginjak  masa pergerakan nasional dimana di tahun 1926 Soekarno muda menegakkan  Algemene Studie Club yang terdapat  di Bandung. Ternyata organisasi ini jadi mula  mula mendirikannya Partai Nasional Indonesia dimana didirikan di tahun 1927. Selanjutnya kegiatan  Soekarno di Partai Nasional Indonesia juga  menyebabkannya diciduk  oleh Belanja pada Desember 1929 lalu menimbulkan  pledoi fenomenal saat tersebut  yaitu Indonesia Menggugat. Beliau kemudian dilepaskan  saat 31 Desember 1931.

Selanjutnya Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia atau Partindo pada Juli 1932 dimana partai ini ialah  pecahan Partai Nasional Indonesia. Karena aktivitasnya ini, Soekarno juga  kembali diciduk  pada Agustus 1933 lalu dipisahkan  ke Flores. Pada situasi  ini, Soekarno pun nyaris  dilupakan semua  tokoh nasional sebab  lokasinya yang jauh dan terasing. Meski begitu, motivasi  Soekarno juga  tidak pernah runtuh walau  dalam pembuangan  yang dapat  tersirat dari masing-masing  surat ke Ahmad Hassan yang adalah Guru Persatuan Islam. Biografi Soekarno masih berlanjut dalam masa pembuangan  yang dialihkan  ke Provinsi Bengkulu di tahun 1938. Soekarno pun dapat  bebas di masa penjajahan Jepang di tahun 1942.

Biografi Soekarno di masa penjajahan Jepang
Soekarno pada Jaman Penjajahan Jepang
Soekarno pada Jaman Penjajahan Jepang
Ketika mula  masa penjajahan Indonesia oleh Jepang selama  tahun 1942 hingga  1945, pemerintah Kepang masih belum menyimak  tokoh dari pergerakan Indonesia. Hal ini dapat  terlihat dari Gerakan 3A yang tokohnya ialah  Shimizu dan Mr. Syamsuddin dimana mereka berdua tidak cukup  populer. Tapi pada kesudahannya  pada masa pemerintahan Jepang, figur  Indonesia ini lantas  mulai diacuhkan  lalu dimanfaatkan pun  mulai dari Soekarno, Moh Hatta dan masih tidak sedikit  lagi beserta organisasinya, sampai-sampai  diusahakan dapat  menarik perhatian dari warga  Indonesia.

Masih berlanjut biografi Soekarno ketika  masa penjajahan Jepang dimana dilafalkan  ragam organisasi mulai dari Jawa Hokokai, BPUPKI, Pusat Tenaga Rakyat (Putera) sampai  PPKI dengan figur  mulai dari Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, sampai  K.H Mas Mansyur dan figur  yang lainnya yang aktif dalam kegiatan  pergerakan nasional. Akhirnya, semua  tokoh nasional ini lantas  bekerja sama bareng  pemerintah Jepang dalam mencapai kebebasan  Indonesia. Meski begitu, tetap terdapat  yang mengerjakan  gerakan bawah tanah yakni  Amir Sjarifuddin dan Sutan Syahrir, menilik  mereka memandang  andai  Jepang adalah fasis berbahaya.

Soekarno salah satu  para pemimpin dunia
Soekarno bareng  John F. Kennedy saat berangjangsana  ke Amerika Serikat
Soekarno bareng  John F. Kennedy saat berangjangsana  ke Amerika Serikat
Di tahun 1943, Hideko Tojo yang adalah Perdana Menteri Jepang mengundang semua  tokoh Indonesia yaitu  Soekarno, Moh Hatta sampai  Ki Bagoes Hadikoesoemo mengarah ke  Jepang dan langsung diterima oleh Kaisar Hirohito. Bintang kekaisaran yakni  Ratna Suci pun diserahkan  kepada ketiga tokoh itu  oleh Kaisar Hirohito. Penganugerahan ini juga  menjadikan pemerintahan pendudukan Jepang kaget lantaran sebab  adanya penganugerahan bintang tersebut  maka ketiga figur  dari Indonesia itu  sudah dirasakan  sebagai family  dari Kaisar Jepang itu.

Namun ketika  Agustus 1945 beliau pulang  diundang Marsekal Terauchi yang adalah pimpinan Angkatan Darat di distrik  Asia Tenggara di wilayah  Vietnam dimana menyatakan andai  proklamasi Indonesia ialah  urusan dari rakyat Indonesia. Tetapi sebab  banyaknya Soekarno bersangkutan   dengan pemerintahan Jepang dan badan organisasi Jepang menjadikan Soekarno pun malah  dituduh Belanda telah  bekerja sama dengan pihak Jepang contohnya  dalam permasalahan  romusha.

Biografi Soekarno di masa perang revolusi
Menjelang persiapan Proklamasi kebebasan  RI, Soekarno juga  mulai mempersiapkan segalanya bareng  para figur  nasional. Setelah telah  BPUPKI selesai, terbentuklah Panitia Kecil yang beranggotakan 8 orang sah  dan Panitia Kecil yang beranggorakan sembilan orang dimana dinamakan  Panitia Sembilan dan menghasilakan piagam yang dikenal dengan Piagam Jakarta dan pun  PPKI. Soekarno dan Moh Hatta pun menegakkan  Negara Indonesia yang berdasar Pancasila beserta UUD 1945.

Menjelang pembacaan teks proklamasi, Presiden Soekarno menyatakan andai  meski sejumlah  tokoh berkolaborasi  dengan pihak Jepang, tetapi  sebetulnya rakyat Indonesia tetap mengandalkan kekuatannya sendiri dalam mengusahakan kemerdekaan. Dalam biografi Soekarno, dilafalkan  jika beliau amat aktif dalam usaha persiapan kebebasan  misalnya dengan merumuskan Pancasila, UUD 1945 sampai  dasar pemerintahan Indonesia sampai  perumusan naskah proklamasi kebebasan  juga. Beliau sempat juga dirayu  untuk dapat  menyingkir ke Rengasdengklok sampai-sampai  ada peristiwa Rengasdengklok yang selalu dilafalkan  dalam sejarah bangsa Indonesia.



Setelah pertemuannya dengan Marsekal Terauchi di Vietnam, maka terjadilah peristiwa Rengasdengklok di tanggal 16 Agustus 1945 dimana Soekarno dan Moh Hatta yang dirayu  pemuda menyingkir ke asrama pasukan PETA di Rengasdengklok. Tokoh pemuda pembujuk Soekarno dan Moh Hatta diantaranya ialah  Soekarni, Wikana, Singgih sampai  Chairul Saleh. Pemuda ini menuntut Soekarno dan Moh Hatta untuk dapat  segera memproklamasikan kebebasan  RI lantaran Indonesia sedang terjadi kevakuman kekuasaan.

Kevakuman dominasi  ini sebenarnya  terjadi lantaran Jepang sudah menyatakan  menyerah dan pasukan sekutu juga  belum tiba. Meski begitu Soekarno dan Moh Hatta tetap menampik  karenalasannya ialah  masih menantikan  kejelasan dari penyerahan Jepang ini. Alasan beda  ini ialah  karena Soekarno sedang menantikan  tanggal tepat yakni  17 Agustus 1945 dimana saat tersebut  sedang bertepatan bulan Ramadhan dimana dipercayai  sebagai bulan turun wahyu guna  kaum muslim yakni  Al-Qur’an sampai-sampai  proklamasi juga  tetap dilaksanakan  di tanggal 17 Agustus 1945.

Selanjutnya di tanggal 18 Agustus 1945, PPKI lantas  mengusung  Presiden dan Wakil Presiden RI yang kesatu  yakni  Soekarno dan Moh Hatta. Pengangkatan ini lantas  dikukuhkan di tanggal 29 Agustus 1945 oleh KNIP. Baru sebentar jadi Presiden, Soekarno di tanggal 19 September 1945 sudah dapat  menyelesaikan masalah tanpa adanya pertumpahan darah yang terdapat  di Lapangan Ikada dimana terdapat  200 ribu lebih rakyat Jakarta yang berencana ribut  dengan pasukan Jepang dengan senjata yang masih lengkap.

Ketika sekutu datang dengan pimpinan ketika  itu ialah  Letjen. Sir Phillip Christison, mereka juga  akhirnya mengakui dengan de facto kedaulatan Indonesia sesudah  adanya pertemuan dengan Presiden Soekarno. Presiden pun berjuang  keras untuk dapat  menyelesaikan krisis yang saat tersebut  terjadi di Surabaya. Tetapi sebab  adanya provokasi dari pasukan Belanda dan membonceng sekutu di bawah Inggris, pada kesudahannya  peristiwa 10 November 1945 tetap meledak yang kesudahannya  menggugurkan pahlawan Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.

Provokasi yang terus terjadi di Jakarta masa tersebut  membuat situasi  pemerintahan ingin  sulit. Karena tersebut  Presiden Soekarno pun menyimpulkan  memindah Ibukota yang tadinya  di Jakarta lantas  pindah ke Yogyakarta yang dibuntuti  oleh Wakil Presiden beserta pejabat tinggi lain. Kedudukan Presiden Soekarno berdasar UUD 1945 ketika  itu ialah  selaku kepala pemerintahan namun pun  kepala negara. Namun sekitar  adanya revolusi ketika  itu, sistem pemerintahannya pulang  menjadi  semi presidensiil dimana Presiden Soekarno ialah  kepala negara kemudian  Sutan Syahrir menjadi Perdana menteri yaitu  kepala pemerintahannya. Hal ini ialah  jalan supaya  Indonesia menjadi negara yang lebih demokratis.



Namun butuh  diketahui pun  karena walau  sistem pemerintahannya berubah, saat  revolusi kemerdekaan status  dari Presiden Soekarno sendiri tetap yang sangat  penting, terutama saat  menghadapi peristiwa Madiun di tahun 1948 dan Agresi Militer Belanda II saat tersebut  yang menjadikan Presiden dan Wakil Presiden beserta pejabat tinggi disangga  oleh Belanda. Meski saat tersebut  sudah disusun  Pemerintahan Darurat RI yang ketuanya ialah  Sjarifuddin Prawiranegara, tetapi  kenyatan yang terdapat  dunia internasional tetap mengakui andai  Soekarno dan Moh Hatta ialah  pemimpin bahwasannya  di Indonesia sampai-sampai  dari kebijakannya saja yang dapat  menyelesaikan sengketa yang terdapat  antara Indonesia dan Belanda.

Biografi Soekarno di masa kemerdekaan
Presiden Soekarno ketika  proklamasi kebebasan  RI. Sumber: Republika
Presiden Soekarno ketika  proklamasi kebebasan  RI. Sumber: Republika
Setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, Presiden Soekarno pun diusung  sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat sdengan Mohamad Hatta sebagai Perdana menterinya. Lalu jabatan Presiden RI diserahkan  kepada Mr Assaat dimana dikenal sebagai RI Jawa-Yogya ketika  itu. Meski begitu, sebab  tuntutan Indonesia menjadi yang hendak  Indonesia berubah menjadi  negara kesatuan, maka 17 Agustus 1950 RIS diolah  kembali menjadi RI dan Soekarno berubah menjadi  Presiden RI. Saat tersebut  Indonesia sedang merasakan  jatuh bangun kabinet dimana Presiden Soekarno tidak cukup  percaya pada sistem multipartai dan menyinggung  sebagai penyakit kepartaian.

Di samping  itu, Presiden Soekarno pun  memberikan tidak sedikit  gagasan di dunia internasional sebab  keprihatinan pada nasib bangsa di Asia-Afrika yang tidak sedikit  belum merdeka dan belum mempunyai  hak menilai  nasib sendiri. Hal ini pun  yang menjadikan Presiden Soekarno memungut  inisiatif menyelenggarakan  Konferensi Asia Afrika di tahun 1955 saat tersebut  di Bandung. Di Konferensi tersebut, semua  pimpinan negara ini lantas  membocarakan sekian banyak   macam permasalahan  mulai dari ketimpangan, kekhawatiran kemunculan perang nuklir, ketidakadilan badan-badan internasional dalam hal solusi  konflik dan tidak sedikit  lagi menjadi urusan  yang dirundingkan  di sana.

Bersama dengan Presiden Gamal Abdel Nasser (Mesir), Josip Broz Tito (Yugoslavia), U Nu (Birma), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan) dan Jawaharlal Nehru (India), Presiden Soekarno menyelenggarakan  Konferensi Asia Afrika dan membuahkan Gerakan Non Blok. Atas jasanya ini, tidak sedikit  negara di area  Asia dan Afrika yang dapat  mendapatkan kemerdekaan. Meski begitu tak sedikit pun  yang merasakan  konflik panjang lantaran ketidakadilan. Atas jasa besarnya berikut  tak heran bila  tidak sedikit  penduduk di area  Asia dan Afrika yang mengenal Soekarno. Untuk dapat  menjalankan politik bebas aktif dunia internasional, maka Presiden Soekarno juga berangjangsana  ke sejumlah  negara dan bertemu semua  pimpinan negara lain laksana  John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Nikita Khruschev (Uni Soviet), Mao Tse Tung (RRC) sampai  Fidel Castro (Kuba).

Masa jatuhnya sang Presiden
Soekarno Lengser dari Istana Kepresidenan
Soekarno Lengser dari Istana Kepresidenan
Meski tidak sedikit  sekali jasa dari Presiden Soekarno, tetapi  beliau pun  mengalami masa jatuh dimana dibuka  sejak beliau berpisah dengan Wakil Presiden Moh Hatta di tahun 1956 sebab  pengunduran diri Moh Hatta dari bidang politik  Indonesia. Belum lagi dengan banyaknya penentangan  dari separatis dan terjadi di distrik  Indonesia. Puncak penentangan  ini juga  terjadi dengan adanya G 30 S PKI dimana menjadikan Presiden Soekarno tidak dapat  memenuhi impiannya guna  menjadikan bangsa Indonesia sejahtera serta makmur.

Setelah tersebut  Soekarno merasakan  pengucilan yang dilaksanakan  oleh Presiden pengganti yakni  Soeharto. Soekarno yang telah  tua juga  kerap sakit dan kesudahannya  wafat di tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta tepatnya di Wisma Yaso. Jenazah beliau dikuburkan di Blitar dan sampai ketika  ini menjadi ikon Blitar. Tiap tahun, jutaan wisatawan sering  dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, lagipula  saat terdapat  haul Bung Karno.

Penghargaan yang didapatkan  Soekarno
Penghargaan Presiden Soekarno pada 24 Mei 2956 di New York, Amerika Serikat.
Penghargaan Presiden Soekarno pada 24 Mei 2956 di New York, Amerika Serikat.
Semasa hidup, Soekarno memperoleh tidak sedikit  penghargaan mulai dari gelar Doktor Honoris Causa yang didapat dari 26 universitas dari dalam dan luar negeri. Beliau pun  mendapatkan penghargaan berupa bintang ruang belajar  satu yaitu  The Order of the Supreme Companions yang diserahkan  Thabo Mbeki yaitu  Presiden Afrika Selatan sebab  mampu mengembangkan solidaritas secara internasional demi dapat  melawan format  penindasan dari negara maju. Itulah sekelumit biografi Soekarno, sang Proklamator kehormatan  hati  Indonesia yang dapat  dijadikan bahan pembelajaran untuk semua  rakyat Indonesia atas kegigihan, motivasi  dan kecerdasannya demi membina  negara.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © kuliah komputer majalengka - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -